Mudahnya Akuntansi Perusahaan Dagang
Selasa, 24 Maret 2020
Minggu, 22 Maret 2020
ayobelajartentangjurnalkhususyanglebihmudah
JURNAL
KHUSUS
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
:
Nama
: Afnita Efendi
NPM
: 19013028
Konsentrasi
: Manajemen Keuangan
Kelas
: Gabungan Otak Kanan
Mata
Pelajaran : Pengantar Akuntansi II
Dosen
Pembimbing : Nurlinda SE, M.Si
Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan
(STIM
SUKMA MEDAN)
JURNAL
KHUSUS
1. Defenisi Jurnal Khusus
Jurnal
Khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi
berulang-ulang kali. Sebagai contoh, karena kebanyakan perusahaan memiliki
banyak transaksi pembayaran kas, perusahaan-perusahaan tersebut mungkin
menggunakan jurnal khusus untuk mencatat pembayaran kas. Mereka juga
yang akan menggunakan jurnal khusus lain untuk mencatat penerimaan kas.
Jurnal
Khusus dapat dipakai baik oleh perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, hanya
kalau diperusahaan jasa biasanya tidak terdapat jurnal penjualan dan jurnal
pembelian, karena tidak melakukan penjualan barang dagang maupun pembelian
barang dagang.
2. Jenis-Jenis Jurnal Khusus
1)
Jurnal Penjualan ( Sales Journal ), Jurnal untuk
mencatat seluruh transaksi PENDAPATAN/PENJUALAN secara KREDIT.
2)
Jurnal Penerimaan Kas ( Cash Receipts Journal ),
untuk mencatat seluruh penerimaan kas
dari sumber mana saja, baik yang berasal dari PENDAPATAN TUNAI, PENJUALAN
TUNAI, PELUNASAN PIUTANG, PENERIMAAN BUNGA, dan lain-lain.
3)
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ), jurnal
untuk mencatat seluruh transaksi PEMBELIAN secara KREDIT.
4)
Jurnal Pengeluaran Kas ( Cash Disbursements
Journal ), untuk mencatat seluruh pengeluaran kas dari mana saja, baik yang
berasal dari PEMBAYARAN TUNAI, PEMBELIAN TUNAI, PELUNASAN HUTANG, dan
lain-lain.
Sedangkan untuk
transaksi-transaksi yang tidak terdapat dalam ke-empat jurnal diatas akan
dicatat dalam “ JURNAL UMUM (GENERAL JOURNAL) “. Transaksi-transaksi tersebut
adalah retur penjualan ( Sales Return and Allowance ) dan retur pembelian
(Purchase Return and Allowance).
3. Perbedaan JURNAL UMUM dengan JURNAL
KHUSUS
JURNAL UMUM:
Bentuk : terdiri dari 2 lajur
Pemindahbukuan ke Buku Besar ( Posting ) :
dilakukan setiap terjadi transaksi
Pecatatan : setiap jenis transaksi harus dicatat
dan secara kronologis
Pelaku (pencatatan) : dapat dilakukan oleh satu
orang
Penggunaan Jurnal Umum : hanya pada perusahaan
jasa dan perusahaan dagang kecil yang transaksinya sedikit
JURNAL KHUSUS :
v
Bentuk : terdiri dari banyak lajur
v
Pemindahbukuan ke Buku Besar (Posting) :
dilakukan secra kolektif dan berkala
v
Pencatatan : hanya mencatat transaksi-transaksi
yang sejenis dan sering terjadi saja
v
Pelaku (Pencatatan) : dapat dilakukan oleh
beberapa orang
v
Penggunaan Jurnal Khusus : hanya pada perusahaan
besar dan perusahaan dagang besar yang transaksinya banyak
4. Manfaat Jurnal
Khusus
1. Memberi kemudahan pencatatan keuangan secara
sistematis
Jurnal khusus terbagi atas
4 jenis transaksi keuangan, yaitu pembelian barang dagangan, penjualan barang
dagangan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi keuangan yang terjadi
pada perusahaan dapat dicatat dan dikelompokkan pada jurnal khusus tersebut
berdasar jenis transaksinya. Di sini tercipta pencatatan keuangan secara
sistematis. Maka dengan pemanfaatan jurnal khusus telah memberikan kemudahan
pencatatan akuntansi secara sistematis.
2. Menyajikan data keuangan lebih cepat dan
jelas
Jurnal khusus memuat
transaksi-transaksi keuangan yang sejenis. Seperti pembelian barang dagangan
saja, atau penjualan barang dagangan saja, atau penerimaan kas perusahaan saja,
atau pengeluaran kas saja. Dengan adanya jurnal khusus tersebut, jelas telah
terjadi pengelompokan data yang sejenis. Sehingga data keuangan dapat disajikan
lebih cepat dan jelas berdasarkan pengelompokan data tersebut.
3. Mempercepat proses data transaksi keuangan
Dengan adanya pengelompokan
data seperti pada poin 2, maka pemrosesan data keuangan bisa lebih cepat
terjadi. Jika menggunakan jurnal umum saja, 100 kali transaksi akan dijurnal,
dikelompokkan, diikhtisarkan 100 kali pula. Berbeda dengan jurnal khusus.
Transaksi keuangan perusahaan dagang yang terjadi 100 kali (sejenis) dapat
dijurnal lebih praktis pada jurnal khusus. Pengelompokan dan pengikhtisaran
datanya bisa 1 kali saja berdasarkan jenis akun. Maka proses penyajian laporan
bisa lebih cepat. Dalam hal ini jurnal khusus telah mempercepat proses data
transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan.
4. Memudahkan dalam pembagian pekerjaan
akuntansi (spesialisasi)
Pada perusahaan dagang,
kegiatan usaha yang rutin terjadi berkaitan dengan pembelian dan penjualan
barang dagangan. Maka dengan adanya jurnal khusus untuk pembelian dan atau
penjualan barang dagangan, pembagian pekerjaan akuntansi menjadi lebih mudah.
Satu orang akuntan bisa menangani masalah pembelian atau penjualan barang
dagangan saja. Sehingga terdapat spesialisasi pekerjaan yang dimungkinkan dapat
dilakukan dengan mudah berdasarkan jenis jurnal atau jenis transaksi yang
terjadi pada perusahaan dagang. Terlebih pada perusahaan dagang yang telah
berkembang dan besar. Di mana adanya jurnal khusus menjadi suatu keharusan. Hal
tersebut akan mendorong adanya penanganan pekerjaan secara spesialis yang
menciptakan hasil pekerjaan yang semakin baik, efektif serta efisien.
5. Mempermudah proses pemostingan ke buku besar
Dengan adanya jurnal
khusus, pemostingan data ke buku besar dapat dilakukan secara berkala dengan
lebih praktis dan mudah. Hal itu mungkin terjadi karena dalam jurnal khusus
memuat transaksi-transaksi sejenis yang dibukukan dengan akun yang sama.
Sehingga pemostingan pun dapat dilakukan serentak beberapa transaksi keuangan
berdasarkan jenis akunnya. Misal pada jurnal khusus pembelian barang dagangan,
terdapat akun pembelian. Dalam 1 hari terjadi 10 transaksi pembelian barang
dagangan dari supplier yang berbeda-beda. Maka pemostingan ke
buku besarnya bisa dilakukan berdasar akun pembelian saja yang memuat kesepuluh
transaksi pembelian tersebut. Dalam hal ini pemostingan data ke buku besar pun
menjadi lebih mudah dan praktis.
6. Menjadikan pekerjaan akuntansi lebih efektif
dan efisien
Pada jurnal umum, untuk 100
jenis transaksi diperlukan 100 kali penjurnalan meski itu adalah transaksi
keuangan yang sama atau sejenis. Maka pemostingan ke buku besar pun menjadi 100
kali pemostingan. Hal tersebut berbeda jika menggunakan jurnal khusus.
Penjurnalan dapat dilakukan lebih praktis. Pemostingan data ke buku besar pun
dapat dilakukan 1 kali saja berdasarkan jenis akun yang terdapat pada jurnal
khusus terkait. Hal ini menjadikan pekerjaan akuntansi lebih efektif dan
efisien.
7. Menghemat biaya operasional
Seperti pada penjelasan
poin 5 dan 6 di atas, pekerjaan akuntansi menjadi lebih efektif dan efisien
sehingga menjadikan penghematan dalam hal tenaga manusia (akuntan) maupun
pemakaian kertas untuk pencatatan akuntansi. Dengan adanya penghematan
tersebut, secara otomatis akan menghemat biaya operasional perusahaan sehingga
perolehan laba perusahaan akan lebih maksimal.
8. Memungkinkan tercapainya pengendalian
internal yang baik
Jika pekerjaan akuntansi
dapat terspesialisasi berdasarkan jurnal khusus, maka pengendalian internal pun
bisa dilakukan demikian. Pengendalian internal perlu dilakukan untuk mencegah
terjadinya penyelewengan pekerjaan atau dana. Penyelewengan pekerjaan seperti
pekerjaan akuntansi yang tidak sesuai standar prosedur kerja atau Standar
Operasional Pekerjaan (SOP). Sedang penyelewengan dana seperti tindakan
korupsi. Agar hal semacam itu tidak terjadi, seorang karyawan pengendalian
internal bisa mengawasi satu atau dua orang akuntan yang rentan penyelewengan.
Hal ini berarti terjadi spesialisasi pengawasan atau pengendalian. Pengawasan
tersebut bisa dilakukan berdasarkan jenis jurnal khusus yang ditangani akuntan
terkait. Dengan kondisi demikian, maka pengendalian internal perusahaan
dimungkinkan bisa terjadi dengan baik dan efektif. (Baca juga : Pengertian
Akuntansi Perpajakan)
9. Memudahkan adanya pemeriksaan kembali secara
berkala
Pemeriksaan kembali biasa
terjadi secara berkala sesuai jadwal yang telah ditetapkan perusahaan
(pemeriksaan internal). Pemeriksaan kembali pun bisa saja terjadi jika
perusahaan menginginkan pemeriksaan eksternal menggunakan jasa auditor publik
yang biasanya terjadi 1 tahun sekali. Dalam kaitannya dengan jurnal khusus,
transaksi keuangan sejenis yang banyak terjadi telah pada perusahaan dagang
telah dibukukan menjadi ringkas dan praktis pada satu jurnal khusus terkait.
Dengan demikian, hal itu akan memberikan kemudahan bagi auditor internal maupun
eksternal untuk melakukan pemeriksaan.
Membuat jurnal khusus
sangatlah mudah karena cukup memasukkan akun beserta nominalnya ke dalam
kolom-kolom yang telah tersedia pada jurnal. Dan dari penjelasan di atas,
jurnal khusus memiliki manfaat yang sangat banyak di mana hal itu berpengaruh
pada kelancaran dan kelangsungan perusahaan terutama pada perusahaan dagang.
5. Contoh Jurnal Khusus
Transaksi selama Bulan Januari
2013 :
Jan'03 Diterima Uang Penagihan sebesar 350,000 dibayar oleh Toko A Kwitansi No.1
Jan'03 Dijual barang dagangan syarat 2/10, n/30
senilai 840,000 Kepada Toko C Faktur No.1
Jan'08 Penjualan Tunai menurut mesin kas per 2-8
Jan 336,000 Kwitansi No.2
Jan'11 Dibeli Barang Dagang dengan syarat
pembayaran 3/10, n/30 840,000 dari PT
Z
Jan'11 Dibayar Hutang dengan Bukti Pengeluaran Kas
- No.001 245,000 pada Toko S
Jan'13 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 1
dari Toko CC Kwitansi No.4
Jan'14 Dibayar Listrik dan Telepon dengan Bukti
pengeluaran Kas : No. 002
67,200
Jan'15 Dibeli barang Dagang dengan tunai dan Bukti
Pengeluara Kas: No. 003 sebesar Rp. 630,000
pada PT SS
Jan'15 Penjualan Tunai periode 9 sampai dengan 15
Januari sebesar 259,000 Kuitansi No.5
Jan'17 Dijual barang-barang sejumlah
Rp. 560,000 syarat
: 2/15, n/30 Kepada
Toko A Faktur No.2
Jan'19 Dibayar Hutang untuk pembelian tanggal 11
Januari dengan bukti pengeluaran Kas : No.004
Jan'19 Dibayar Hutang dengan Bukti Pengeluaran Kas
- No.005 175,000
Kepada : Toko Y
Jan'20 Dijual barang Dagang
dengan syarat : 2/10,n/30 Sejumlah 910,000 Kepada :Toko B Faktur
No.3
Jan'20 Dibeli barang dagang dengan syarat :
2/10,n/30 Sejumlah 700,000
Dari : Toko S
Jan'21 Dibeli barang dagang dengan syarat :
2/10,n/30 Sejumlah 630,000 Dari : Toko Y
Jan'22 Penjualan Tunai periode 16 sampai dengan 22
Januari sebesar 350,000
Kuitansi No.6
Jan'23 Mengeluarkan Nota
Debet No. 1 untuk barang yang pembelian tanggal 21 Jan senilai 140,000
Toko Y
Jan'24 Dijual barang-barang sejumlah
Rp. 770,000 syarat
: 2/10, n/30 Kepada Toko A Faktur No.4
Jan'25 Dijual barang-barang sejumlah
Rp. 560,000 syarat
: 2/10, n/30 Kepada Toko C Faktur No.5
Jan'28 Mengeluarkan Nota
Kredit No. 1 untuk barang yang dijual tanggal 25 Januari senilai 70,000 Toko
C
Jan'30 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 2
dari Toko A Kwitansi No.7
Jan'30 Diterima uang penagihan untuk Faktur No 3
dari Toko B Kwitansi No.8
Jan'31 Dibayar Gaji Karyawan untuk bulan
Januari Rp. 1,890,000 Bukti Pengeluaran
kas : No.
006
Diminta : susunlah jurnal khusus dari transaksi di atas
PD AMAN
SALES JOURNAL
PER 31 JANUARY 2013
(
IN Rp )
Date
|
Faktur
|
Name debitur
|
Termin
|
Debit
|
Credit
|
|
Account Receivable
|
Sales
|
|||||
Jan' 13
|
3
|
1
|
Toko C
|
2/10, n/30
|
840.000
|
840.000
|
17
|
2
|
Toko A
|
2/15,n/30
|
560.000
|
560.000
|
|
20
|
3
|
Toko B
|
2/10, n/30
|
910.000
|
910.000
|
|
24
|
4
|
Toko A
|
2/10, n/31
|
770.000
|
770.000
|
|
25
|
5
|
Toko C
|
2/10, n/32
|
560.000
|
560.000
|
|
TOTAL
|
3.640.000
|
3.640.000
|
PD AMAN
PURCHASE JOURNAL
PER 30 JANUARY 2013
(
IN Rp )
Date
|
Faktur
|
Name Creditur
|
Termin
|
Debit
|
Credit
|
|
Purchase
|
Account Payable
|
|||||
jan' 13
|
11
|
PT Z
|
3/10,n/30
|
840.000
|
840.000
|
|
20
|
TOKO S
|
2/10,n/30
|
700.000
|
700.000
|
||
21
|
TOKO Y
|
2/10,n/31
|
630.000
|
630.000
|
||
TOTAL
|
2.170.000
|
2.170.000
|
PD AMAN
CASH RECEIPT JOURNAL
PER 30 JANUARY 2013
(
IN Rp )
Date
|
Explanation
|
ref
|
debit
|
credit
|
|||||
cash
|
sales discount
|
Sales
|
account Raceivable
|
other Account
|
|||||
jan' 13
|
3
|
toko A
|
350.000
|
350.000
|
|||||
8
|
Penjualan tunai
|
336.000
|
336.000
|
||||||
13
|
toko c
|
823.200
|
16.800
|
840.000
|
|||||
15
|
Penjualan tunai
|
259.000
|
259.000
|
||||||
22
|
Penjualan tunai
|
350.000
|
350.000
|
||||||
30
|
toko a
|
548.800
|
11.200
|
560.000
|
|||||
30
|
TOKO B
|
891800
|
18200
|
910000
|
|||||
31
|
Penjualan tunai
|
105.000
|
105000
|
||||||
TOTAL
|
3.663.800
|
46.200
|
1.050.000
|
2.660.000
|
PD AMAN
CASH DISBURSEMENTS
JOURNAL
PER 30 JANUARY 2013
(
IN Rp )
date
|
explanation
|
ref
|
Debit
|
Credit
|
|||||
account payable
|
purchase
|
supplies
|
other account
|
cash
|
purchase discount
|
||||
jan' 13
|
11
|
Toko S
|
245000
|
245000
|
|||||
14
|
BAYAR LISTRIK DAN TELPON
|
67200
|
67200
|
||||||
15
|
PT SS
|
630000
|
630000
|
||||||
19
|
PT Z
|
840000
|
814800
|
25200
|
|||||
19
|
TOKO Y
|
175000
|
175000
|
||||||
31
|
BAYAR GAJI
|
1890000
|
1890000
|
||||||
TOTAL
|
1260000
|
630000
|
1957200
|
3822000
|
25200
|
PD AMAN
GENERAL JOURNAL
PER 30 JANUARY 2013
(
IN Rp )
date
|
explantion
|
ref
|
debit
|
credit
|
|
jan' 13
|
23
|
purchase return
|
140000
|
||
account payable
|
140000
|
||||
28
|
sales return
|
70000
|
|||
Account Receivable
|
70000
|
Referensi
:
Nurlinda dan Wardayani.
2018. Pengantar Akuntansi. Medan : Penerbit Madju
Pengantar Akuntansi 1-Adaptasi
Indonesia Edisi 4/Carl S. Warren, James M. Revee, Jonathan E. Duchac, Ersa Tri
Wahyuni, Amir Abadi Jusuf
Ebook Jurnal Khusus Perusahaan
Dagang / Dra. Dwiyana Ganewati No Modul : Akt.II.02
Langganan:
Postingan (Atom)
-
JURNAL KHUSUS D I S U S U N Oleh : Nama : Afnita Efendi NPM : 19013028 Konsentrasi : Manajemen Keuangan Kelas :...
-
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI & LAPORAN KEUANGAN Pengantar AKUNTANSI I Dosen Pengumpu: Nurlinda, SE, M.Si. STIM SUKMA D...