Minggu, 22 Maret 2020

ayobelajartentangjurnalkhususyanglebihmudah



JURNAL KHUSUS
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Afnita Efendi
NPM : 19013028
Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Kelas : Gabungan Otak Kanan
Mata Pelajaran : Pengantar Akuntansi II
Dosen Pembimbing : Nurlinda SE, M.Si

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan
(STIM SUKMA MEDAN)


JURNAL KHUSUS

1.    Defenisi Jurnal Khusus
                Jurnal Khusus dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi berulang-ulang kali. Sebagai contoh, karena kebanyakan perusahaan memiliki banyak transaksi pembayaran kas, perusahaan-perusahaan tersebut mungkin menggunakan jurnal khusus untuk mencatat pembayaran kas. Mereka  juga  yang akan menggunakan jurnal khusus lain untuk mencatat penerimaan kas.
                Jurnal Khusus dapat dipakai baik oleh perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, hanya kalau diperusahaan jasa biasanya tidak terdapat jurnal penjualan dan jurnal pembelian, karena tidak melakukan penjualan barang dagang maupun pembelian barang dagang.
2.    Jenis-Jenis Jurnal Khusus
1)      Jurnal Penjualan ( Sales Journal ), Jurnal untuk mencatat seluruh transaksi PENDAPATAN/PENJUALAN secara KREDIT.
2)      Jurnal Penerimaan Kas ( Cash Receipts Journal ), untuk mencatat seluruh penerimaan kas  dari sumber mana saja, baik yang berasal dari PENDAPATAN TUNAI, PENJUALAN TUNAI, PELUNASAN PIUTANG, PENERIMAAN BUNGA, dan lain-lain.
3)      Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ), jurnal untuk mencatat seluruh transaksi PEMBELIAN secara KREDIT.
4)      Jurnal Pengeluaran Kas ( Cash Disbursements Journal ), untuk mencatat seluruh pengeluaran kas dari mana saja, baik yang berasal dari PEMBAYARAN TUNAI, PEMBELIAN TUNAI, PELUNASAN HUTANG, dan lain-lain.
Sedangkan untuk transaksi-transaksi yang tidak terdapat dalam ke-empat jurnal diatas akan dicatat dalam “ JURNAL UMUM (GENERAL JOURNAL) “. Transaksi-transaksi tersebut adalah retur penjualan ( Sales Return and Allowance ) dan retur pembelian (Purchase Return and Allowance).
3.    Perbedaan JURNAL UMUM dengan JURNAL KHUSUS

JURNAL UMUM:
*      Bentuk : terdiri dari 2 lajur
*      Pemindahbukuan ke Buku Besar ( Posting ) : dilakukan setiap terjadi transaksi
*      Pecatatan : setiap jenis transaksi harus dicatat dan secara kronologis
*      Pelaku (pencatatan) : dapat dilakukan oleh satu orang
*      Penggunaan Jurnal Umum : hanya pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang kecil yang transaksinya sedikit

JURNAL KHUSUS :
v  Bentuk : terdiri dari banyak lajur
v  Pemindahbukuan ke Buku Besar (Posting) : dilakukan secra kolektif dan berkala
v  Pencatatan : hanya mencatat transaksi-transaksi yang sejenis dan sering terjadi saja
v  Pelaku (Pencatatan) : dapat dilakukan oleh beberapa orang
v  Penggunaan Jurnal Khusus : hanya pada perusahaan besar dan perusahaan dagang besar yang transaksinya banyak

4.   Manfaat  Jurnal  Khusus
1.    Memberi kemudahan pencatatan keuangan secara sistematis
Jurnal khusus terbagi atas 4 jenis transaksi keuangan, yaitu pembelian barang dagangan, penjualan barang dagangan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan dapat dicatat dan dikelompokkan pada jurnal khusus tersebut berdasar jenis transaksinya. Di sini tercipta pencatatan keuangan secara sistematis. Maka dengan pemanfaatan jurnal khusus telah memberikan kemudahan pencatatan akuntansi secara sistematis.
2.    Menyajikan data keuangan lebih cepat dan jelas
Jurnal khusus memuat transaksi-transaksi keuangan yang sejenis. Seperti pembelian barang dagangan saja, atau penjualan barang dagangan saja, atau penerimaan kas perusahaan saja, atau pengeluaran kas saja. Dengan adanya jurnal khusus tersebut, jelas telah terjadi pengelompokan data yang sejenis. Sehingga data keuangan dapat disajikan lebih cepat dan jelas berdasarkan pengelompokan data tersebut.
3.    Mempercepat proses data transaksi keuangan
Dengan adanya pengelompokan data seperti pada poin 2, maka pemrosesan data keuangan bisa lebih cepat terjadi. Jika menggunakan jurnal umum saja, 100 kali transaksi akan dijurnal, dikelompokkan, diikhtisarkan 100 kali pula. Berbeda dengan jurnal khusus. Transaksi keuangan perusahaan dagang yang terjadi 100 kali (sejenis) dapat dijurnal lebih praktis pada jurnal khusus. Pengelompokan dan pengikhtisaran datanya bisa 1 kali saja berdasarkan jenis akun. Maka proses penyajian laporan bisa lebih cepat. Dalam hal ini jurnal khusus telah mempercepat proses data transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan.
4.    Memudahkan dalam pembagian pekerjaan akuntansi (spesialisasi)
Pada perusahaan dagang, kegiatan usaha yang rutin terjadi berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dagangan. Maka dengan adanya jurnal khusus untuk pembelian dan atau penjualan barang dagangan, pembagian pekerjaan akuntansi menjadi lebih mudah. Satu orang akuntan bisa menangani masalah pembelian atau penjualan barang dagangan saja. Sehingga terdapat spesialisasi pekerjaan yang dimungkinkan dapat dilakukan dengan mudah berdasarkan jenis jurnal atau jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang. Terlebih pada perusahaan dagang yang telah berkembang dan besar. Di mana adanya jurnal khusus menjadi suatu keharusan. Hal tersebut akan mendorong adanya penanganan pekerjaan secara spesialis yang menciptakan hasil pekerjaan yang semakin baik, efektif serta efisien.
5.    Mempermudah proses pemostingan ke buku besar
Dengan adanya jurnal khusus, pemostingan data ke buku besar dapat dilakukan secara berkala dengan lebih praktis dan mudah. Hal itu mungkin terjadi karena dalam jurnal khusus memuat transaksi-transaksi sejenis yang dibukukan dengan akun yang sama. Sehingga pemostingan pun dapat dilakukan serentak beberapa transaksi keuangan berdasarkan jenis akunnya. Misal pada jurnal khusus pembelian barang dagangan, terdapat akun pembelian. Dalam 1 hari terjadi 10 transaksi pembelian barang dagangan dari supplier yang berbeda-beda. Maka pemostingan ke buku besarnya bisa dilakukan berdasar akun pembelian saja yang memuat kesepuluh transaksi pembelian tersebut. Dalam hal ini pemostingan data ke buku besar pun menjadi lebih mudah dan praktis.
6.    Menjadikan pekerjaan akuntansi lebih efektif dan efisien
Pada jurnal umum, untuk 100 jenis transaksi diperlukan 100 kali penjurnalan meski itu adalah transaksi keuangan yang sama atau sejenis. Maka pemostingan ke buku besar pun menjadi 100 kali pemostingan. Hal tersebut berbeda jika menggunakan jurnal khusus. Penjurnalan dapat dilakukan lebih praktis. Pemostingan data ke buku besar pun dapat dilakukan 1 kali saja berdasarkan jenis akun yang terdapat pada jurnal khusus terkait. Hal ini menjadikan pekerjaan akuntansi lebih efektif dan efisien.
7.    Menghemat biaya operasional
Seperti pada penjelasan poin 5 dan 6 di atas, pekerjaan akuntansi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga menjadikan penghematan dalam hal tenaga manusia (akuntan) maupun pemakaian kertas untuk pencatatan akuntansi. Dengan adanya penghematan tersebut, secara otomatis akan menghemat biaya operasional perusahaan sehingga perolehan laba perusahaan akan lebih maksimal.
8.      Memungkinkan tercapainya pengendalian internal yang baik
Jika pekerjaan akuntansi dapat terspesialisasi berdasarkan jurnal khusus, maka pengendalian internal pun bisa dilakukan demikian. Pengendalian internal perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyelewengan pekerjaan atau dana. Penyelewengan pekerjaan seperti pekerjaan akuntansi yang tidak sesuai standar prosedur kerja atau Standar Operasional Pekerjaan (SOP). Sedang penyelewengan dana seperti tindakan korupsi. Agar hal semacam itu tidak terjadi, seorang karyawan pengendalian internal bisa mengawasi satu atau dua orang akuntan yang rentan penyelewengan. Hal ini berarti terjadi spesialisasi pengawasan atau pengendalian. Pengawasan tersebut bisa dilakukan berdasarkan jenis jurnal khusus yang ditangani akuntan terkait. Dengan kondisi demikian, maka pengendalian internal perusahaan dimungkinkan bisa terjadi dengan baik dan efektif. (Baca juga : Pengertian Akuntansi Perpajakan)
9.    Memudahkan adanya pemeriksaan kembali secara berkala
Pemeriksaan kembali biasa terjadi secara berkala sesuai jadwal yang telah ditetapkan perusahaan (pemeriksaan internal). Pemeriksaan kembali pun bisa saja terjadi jika perusahaan menginginkan pemeriksaan eksternal menggunakan jasa auditor publik yang biasanya terjadi 1 tahun sekali. Dalam kaitannya dengan jurnal khusus, transaksi keuangan sejenis yang banyak terjadi telah pada perusahaan dagang telah dibukukan menjadi ringkas dan praktis pada satu jurnal khusus terkait. Dengan demikian, hal itu akan memberikan kemudahan bagi auditor internal maupun eksternal untuk melakukan pemeriksaan.
Membuat jurnal khusus sangatlah mudah karena cukup memasukkan akun beserta nominalnya ke dalam kolom-kolom yang telah tersedia pada jurnal. Dan dari penjelasan di atas, jurnal khusus memiliki manfaat yang sangat banyak di mana hal itu berpengaruh pada kelancaran dan kelangsungan perusahaan terutama pada perusahaan dagang.


5.   Contoh Jurnal Khusus

Transaksi selama Bulan Januari 2013 :                                                                                                                                                     
                Jan'03    Diterima Uang Penagihan sebesar  350,000 dibayar oleh Toko A                Kwitansi  No.1  
                Jan'03    Dijual barang dagangan syarat 2/10, n/30 senilai  840,000  Kepada Toko C                                                              Faktur No.1       
                Jan'08    Penjualan Tunai menurut mesin kas per 2-8 Jan                 336,000 Kwitansi No.2                  
                Jan'11    Dibeli Barang Dagang dengan syarat pembayaran  3/10, n/30       840,000 dari       PT Z
                Jan'11    Dibayar Hutang dengan Bukti Pengeluaran Kas - No.001  245,000 pada   Toko S  
                Jan'13    Diterima uang penagihan untuk Faktur No 1 dari Toko CC Kwitansi No.4                               
                Jan'14    Dibayar Listrik dan Telepon dengan Bukti pengeluaran Kas    : No.  002    67,200
                Jan'15    Dibeli barang Dagang dengan tunai dan Bukti Pengeluara Kas: No. 003   sebesar Rp.                                        630,000 pada PT SS
                Jan'15    Penjualan Tunai periode 9 sampai dengan 15 Januari sebesar  259,000 Kuitansi No.5
                Jan'17    Dijual barang-barang   sejumlah     Rp.    560,000   syarat     :    2/15, n/30                                                  Kepada Toko A  Faktur No.2
                Jan'19    Dibayar Hutang untuk pembelian tanggal 11 Januari dengan bukti pengeluaran Kas                                         : No.004 
                Jan'19    Dibayar Hutang dengan Bukti Pengeluaran Kas - No.005                175,000 Kepada  :                                                            Toko Y  
Jan'20    Dijual barang Dagang dengan syarat  :     2/10,n/30  Sejumlah 910,000               Kepada  :Toko B       Faktur No.3
                Jan'20    Dibeli barang dagang dengan syarat  :  2/10,n/30  Sejumlah 700,000 Dari  :                                                             Toko S  
                Jan'21    Dibeli barang dagang dengan syarat  :  2/10,n/30 Sejumlah 630,000 Dari  :                                                              Toko Y  
                Jan'22    Penjualan Tunai periode 16 sampai dengan 22 Januari sebesar                                                                                   350,000 Kuitansi No.6                    
Jan'23    Mengeluarkan Nota Debet  No. 1 untuk barang yang  pembelian tanggal 21 Jan senilai    140,000 Toko Y
                Jan'24    Dijual barang-barang   sejumlah     Rp.  770,000   syarat     : 2/10, n/30      Kepada                                                 Toko A  Faktur No.4
                Jan'25    Dijual barang-barang   sejumlah     Rp.  560,000   syarat     : 2/10, n/30      Kepada                                                 Toko C  Faktur No.5
Jan'28    Mengeluarkan Nota Kredit  No. 1 untuk barang yang  dijual tanggal 25 Januari senilai       70,000 Toko C
                Jan'30    Diterima uang penagihan untuk Faktur No 2 dari  Toko A Kwitansi No.7                                 
                Jan'30    Diterima uang penagihan untuk Faktur No 3 dari Toko B Kwitansi No.8                                  
                Jan'31    Dibayar Gaji Karyawan untuk bulan Januari   Rp. 1,890,000 Bukti Pengeluaran kas :                                           No. 006        
Jan'31    Penjualan Tunai periode 23 sampai dengan 30 Januari sebesar  105,000                 Kuitansi No.9

Diminta : susunlah jurnal khusus dari transaksi di atas












PD AMAN
SALES JOURNAL
PER 31 JANUARY 2013
                                                                                                ( IN Rp )
Date
Faktur
Name debitur
Termin
Debit
Credit
Account Receivable
Sales
Jan'  13
3
1
Toko C
2/10, n/30
 840.000
 840.000

17
2
Toko A
2/15,n/30
 560.000
 560.000

20
3
Toko B
2/10, n/30
 910.000
 910.000

24
4
Toko A
2/10, n/31
 770.000
 770.000

25
5
Toko C
2/10, n/32
 560.000
 560.000



TOTAL

 3.640.000
 3.640.000


PD AMAN
PURCHASE JOURNAL
PER 30 JANUARY 2013
                                                                                                                                ( IN Rp )
Date
Faktur
Name Creditur
Termin
Debit
Credit
Purchase
Account Payable
jan' 13
11

PT Z
3/10,n/30
 840.000
 840.000

20

TOKO S
2/10,n/30
 700.000
 700.000

21

TOKO Y
2/10,n/31
 630.000
 630.000



TOTAL

 2.170.000
 2.170.000
PD AMAN
CASH RECEIPT JOURNAL
PER 30 JANUARY 2013
                                                                                                                                                ( IN Rp )
Date
Explanation
ref
debit
credit

cash
sales discount
Sales
account Raceivable
other Account


jan' 13
3
toko A

 350.000


 350.000



8
Penjualan tunai

 336.000

 336.000




13
toko c

 823.200
 16.800

 840.000



15
Penjualan tunai

 259.000

 259.000




22
Penjualan tunai

 350.000

 350.000




30
toko a

 548.800
 11.200

 560.000



30
TOKO B

891800
18200

910000



31
Penjualan tunai

 105.000

105000





TOTAL

 3.663.800
 46.200
 1.050.000
 2.660.000






PD AMAN
CASH DISBURSEMENTS JOURNAL
PER 30 JANUARY 2013
                                                                                                                ( IN Rp )
date
explanation
ref
Debit
Credit
account payable
purchase
supplies
other account
cash
purchase discount
jan' 13
11
Toko S

245000



245000


14
BAYAR LISTRIK DAN TELPON




67200
67200


15
PT SS


630000


630000


19
PT Z

840000



814800
25200

19
TOKO Y

175000



175000


31
BAYAR GAJI




1890000
1890000



TOTAL

1260000
630000

1957200
3822000
25200


PD AMAN
GENERAL JOURNAL
PER 30 JANUARY 2013
                                                                                                                ( IN Rp )
date
explantion
ref
debit
credit
jan' 13
23
purchase return

140000



account payable


140000

28
sales return

70000



Account Receivable


70000



Referensi :

Nurlinda dan Wardayani. 2018.  Pengantar Akuntansi. Medan : Penerbit Madju
Pengantar Akuntansi 1-Adaptasi Indonesia Edisi 4/Carl S. Warren, James M. Revee, Jonathan E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni, Amir Abadi Jusuf
Ebook Jurnal Khusus Perusahaan Dagang / Dra. Dwiyana Ganewati No Modul : Akt.II.02